TAIPEI, TAIWAN – Media OutReach – Di tengah wabah COVID-19, Pemerintah telah menerapkan berbagai tindakan pengendalian, seperti pembatasan dan isolasi sosial Langkah-langkah ini telah mendorong permintaan makanan dan minuman meroket. Sehingga berdampak pada peningkatan layanan takeaway makanan dan pengiriman. Selain itu, jumlah orang yang mencoba memasak makanan Taiwan di rumah juga meningkat.

Pemerintah Taiwan telah mengumumkan berbagai langkah pelonggaran dari Mei hingga Juli tahun ini. Dan itu memperkenalkan platform “Take Out” ke publik Juni lalu. Untuk memudahkan orang memesan makanan dan dibawa pulang. Karena kita harus belajar untuk terus hidup berdampingan dengan virus. Proyek untuk membuat makanan lebih mudah diakses telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dengan upaya Taiwan untuk melawan virus, telah membuka lebih banyak orang dari berbagai negara, apakah itu pulang atau berlibur. Tempat-tempat yang harus dikunjungi orang pertama setelah tiba biasanya adalah restoran Taiwan atau warung makan kaki lima. Dengan pelonggaran pembatasan dan pengenalan paket stimulus, 4.140.000 voucher Food Lover (https://foodlover.tw/) diluncurkan untuk membantu mendongkrak industri jasa makanan.

Ketika situasi pandemi terkendali, acara penghargaan “Legacy 2021 Taiwanese Cuisine for the Future”” sukses digelar pada 20 Oktober lalu, setelah menerima penghargaan bergengsi pada “Traditional Taiwanese Cuisine for the Future”, tema acara tahun ini berfokus pada “legacy” dan 117 pelamar, 72 pemenang dipilih.

Di bulan November Departemen Perdagangan Taiwan telah merilis e-book berjudul “The Handbook of Selected Restaurants for Legacy 2021 Taiwanese Cuisine for the Future”, yang memandu pecinta makanan untuk menemukan yang terbaik dalam masakan Taiwan. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, penjual minuman yang diseduh juga menyertakan panna cotta dan buah-buahan musiman dalam minuman mereka. Dan ada juga bahan baku baru yang langsung diterima dari petani.

Tidak banyak negara yang menangani virus ini sebaik Taiwan dengan ‘nol’ kasus lokal yang terinfeksi selama beberapa hari. Hasil ini berkat kerja keras semua orang Taiwan serta budaya makanannya yang melimpah. Di masa depan, ketika perbatasan dibuka kembali untuk semua negara, Taiwan akan menunjukkan sikap ramahnya dan mengatakan “Selamat datang kembali ke Taiwan!”