HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Pada bulan April 2024, selama Festival Web3 di Hong Kong, UWEB dan JDI Global secara resmi merilis “Laporan Pengembangan DePIN 2024” yang sangat dinantikan. Laporan yang ditulis oleh Principal UWEB Dr. Yu Jianing, CEO JDI Global Wang Yiming, dan salah satu pendiri UWEB Romeo Wang, memberikan diskusi mendalam tentang arsitektur jaringan inovatif DePIN dan dampaknya yang signifikan terhadap ekonomi digital.

DePIN, Jaringan Infrastruktur Fisik Terdistribusi, mengintegrasikan teknologi blockchain dengan infrastruktur fisik, yang bertujuan untuk menggabungkan berbagai sumber daya dari dunia fisik, seperti ruang penyimpanan, daya komputasi, dan koneksi jaringan, dengan dunia digital melalui pendekatan desentralisasi. Sinergi ini mendorong inovasi dan pengembangan ekonomi digital.

Laporan tersebut memperkirakan masa depan yang menjanjikan untuk DePIN, dengan ukuran pasar yang diperkirakan akan mencapai $3,5 triliun pada tahun 2028. Sebagai pemain penting dalam pengembangan jaringan infrastruktur global, DePIN menggabungkan infrastruktur fisik dengan teknologi blockchain, mempromosikan pembangunan jaringan melalui mekanisme insentif token dan mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital. Skenario aplikasi DePIN sangat luas, mencakup penyimpanan terdistribusi, jaringan nirkabel, Content Delivery Networks (CDN), komputasi kecerdasan buatan, dan banyak lagi, yang menunjukkan potensinya yang sangat besar dalam mendorong inovasi teknologi dan meningkatkan efisiensi industri.

DePIN memanfaatkan teknologi blockchain untuk memungkinkan representasi digital dan transfer nilai. Sementara internet informasi tradisional memungkinkan aliran bebas dan berbagi informasi, transfer nilai sering kali dibatasi oleh lembaga keuangan terpusat dan peraturan yang kompleks. DePIN, dengan sifatnya yang terdesentralisasi, memungkinkan aliran nilai global yang tidak terbatas, secara signifikan mengurangi biaya dan waktu transaksi, dan meningkatkan likuiditas.

Selain itu, mekanisme insentif DePIN merangsang antusiasme individu dan perusahaan untuk berpartisipasi. Dalam jaringan DePIN, peserta dapat menyediakan sumber daya infrastruktur fisik seperti ruang penyimpanan, bandwidth, dan daya komputasi untuk mendapatkan imbalan yang sesuai. Hal ini tidak hanya mendorong lebih banyak individu dan perusahaan untuk bergabung dalam pembangunan jaringan, tetapi juga memberikan dorongan yang kuat untuk perluasan dan pemeliharaan jaringan, sehingga membentuk model ekonomi berbagi yang baru.

Selain itu, DePIN melengkapi dan meningkatkan internet tradisional dan IoT (Internet of Things). Fungsi inti dari internet meliputi penyimpanan, transmisi, dan pemrosesan data, dan DePIN menyediakan lingkungan yang lebih stabil, aman, dan efisien untuk data-data ini melalui jaringan infrastruktur fisiknya. Misalnya, DePIN mendukung sistem penyimpanan terdistribusi seperti Filecoin dan Arweave, cakupan jaringan nirkabel seperti Helium dan MetaBlox, transmisi konten CDN dengan Meson dan CESS, dan aplikasi gabungan AI yang sedang berkembang seperti Render Network dan OORT. Aplikasi-aplikasi ini tidak hanya meningkatkan keandalan dan ketersediaan data, tetapi juga memberikan dukungan yang kuat untuk teknologi komputasi kecerdasan buatan yang sedang berkembang.

Terlepas dari tantangan dalam hal kematangan teknologi, standarisasi, keamanan, perlindungan privasi, dan kepatuhan, laporan tersebut menekankan bahwa kolaborasi industri, penetapan standar teknis, dan dialog internasional dapat mengatasi masalah-masalah ini.

Sebagai kesimpulan, laporan ini menyoroti bahwa DePIN tidak hanya merupakan produk inovasi teknologi, tetapi juga merupakan faktor kunci dalam mendorong kemajuan sosial dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Seiring dengan semakin matangnya konsep dan teknologi DePIN dan semakin meluasnya penerapannya, DePIN diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak lagi inovasi dan reformasi infrastruktur secara global, yang akan menjadi fondasi yang kokoh bagi dunia masa depan yang lebih terhubung, efisien, dan adil.