KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – CPA Australia, salah satu asosiasi akuntansi profesional terbesar di dunia, merilis hasil Survei Bisnis Kecil Asia-Pasifik, yang menungkapkan, bahwa usaha kecil di Malaysia optimis tentang bisnis dan ekonomi mereka. Sementara itu, pemilik bisnis muda mendorong peningkatan fokus pada teknologi dan inovasi oleh usaha kecil lokal.

Survei Bisnis Kecil Asia-Pasifik terbaru CPA Australia menunjukkan 72,2 % bisnis kecil Malaysia berharap untuk tumbuh pada tahun 2023, dibandingkan dengan 54,6% yang tumbuh tahun lalu.

Tren ini didorong oleh ekonomi yang membaik dan lebih banyak usaha kecil yang memahami manfaat teknologi digital termasuk e-commerce, didukung oleh peluang pembayaran digital baru.

“Peningkatan fokus pada e-commerce akan memposisikan banyak usaha kecil Malaysia untuk pertumbuhan masa depan,” kata Surin Segar FCPA (Aust., Presiden Divisi Malaysia, dalam rilisnya, Selasa (28/3/2023).

Survei menunjuukkan, 63,9% memperoleh lebih dari 10% pendapatan mereka dari penjualan online pada tahun 2022. Konsisten dengan ini, hampir tiga perempat (72,9%) menerima lebih dari 10% penjualan mereka melalui teknologi pembayaran digital seperti GrabPay .

Surin Segar lebih lanjut menjelaskan, usaha kecil memperoleh hasil yang kuat dari pengeluaran teknologi, dengan 53 persen melaporkan investasi ini pada tahun 2022 meningkatkan profitabilitas mereka. Keuntungan finansial yang tersedia membantu mendorong adopsi teknologi baru.

“Hampir semua bisnis kecil Malaysia menggunakan media sosial. Bisnis lebih cenderung berinvestasi pada aplikasi ponsel daripada teknologi lainnya.”

Lebih dari sepertiga (34,1 persen) mengatakan mereka akan memperkenalkan produk, proses, atau layanan baru ke Malaysia atau dunia pada 2023, naik dari 25,3 persen tahun lalu.

“Usaha kecil siap berinovasi pada tahun 2023. Budaya inovatif ini harus mendukung pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan daya saing sektor usaha kecil Malaysia.

“Semangat untuk berinovasi sangat menggembirakan. Tingginya persentase orang Malaysia di bawah 40 tahun yang menjalankan usaha kecil merupakan faktor penyebabnya.”

Pemilik bisnis yang lebih muda yang disurvei lebih cenderung menjalankan bisnis yang berkembang, menciptakan lapangan kerja, berinovasi, menggunakan teknologi baru, dan mengekspor.

“Untuk memanfaatkan semangat wirausaha dari banyak pemilik usaha kecil muda Malaysia, kami ingin melihat para pembuat kebijakan memberikan insentif kepada mereka untuk mengakses nasihat profesional.

“Peningkatan penggunaan teknologi meningkatkan risiko siber yang perlu diwaspadai oleh semua bisnis. Hampir setengah (48 persen) bisnis kecil meninjau keamanan dunia maya mereka dalam enam bulan terakhir. Meskipun hasil ini naik dari tahun 2021, kami ingin melihat angka tersebut naik lebih tinggi,” tutupnya.

Ringkasan pasar Malaysia CPA Australia