SINGAPURA – Media OutReach – Mitsubishi Electric Asia telah mengumumkan kemitraan berbasis Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dengan Evercomm, Singapura. Kemitraan ini diciptakan untuk mengatasi hambatan dalam penerapan inisiatif manufaktur cerdas di kawasan Asia Pasifik dengan teknologi baru menuju produksi rendah karbon.

Tiga hambatan utama dalam mengadopsi inisiatif manufaktur cerdas di Asia-Pasifik adalah penolakan karyawan terhadap adopsi teknologi, kurangnya keterampilan yang diperlukan, dan perlunya definisi tentang nilai dari manufaktur cerdas. Industri manufaktur menghadapi tekanan yang semakin besar akibat meningkatnya peraturan pajak karbon, yang menuntut keaslian pemasok dan kepatuhan pemerintah terhadap emisi CO2 terkait penggunaan energi dan proses industri.

Kemitraan ini mengatasi tekanan lanskap kompetitif ini; Mitsubishi Electric dan Evercomm menghadirkan solusi manufaktur canggih yang dirancang khusus untuk industri berat dan otomatisasi agar dapat mengukur dan mengurangi emisi CO2 secara lebih efektif.

“Transparansi data untuk memverifikasi aktivitas bisnis merupakan suatu keharusan dalam industri saat ini, terutama karena produsen dan semua sektor di Asia memiliki tuntutan yang tinggi terhadap pelaporan karbon. dan akuntabilitas. Teknologi kami memungkinkan industri untuk bergerak menuju praktik rendah karbon,” tutur Chen Chiu-Hao (Ted), Chief Executive Officer (CEO) Evercomm, Singapura, dalam rilisnya, Senin (18/9/2023).

Kemitraan ini memperkuat target nol emisi bersih Singapura pada tahun 2050. Pemerintah Singapura mendukung industri dalam mencapai kapasitas produksi yang kuat, melalui teknologi ramah lingkungan. Perdana Menteri Singapura menyampaikan hal yang sama pada KTT G20 baru-baru ini, dengan menyebutkan perlunya kerja sama global di berbagai bidang seperti pembentukan rantai pasokan yang andal dan fleksibel, menciptakan lingkungan yang mendukung investasi dalam dekarbonisasi dan memperlancar transisi iklim, melalui pasar karbon berintegritas tinggi.
“Menjelang COP 28, kami ingin memimpin transformasi sektor manufaktur. Dengan menggabungkan keahlian otomasi dan presisi dalam verifikasi jejak karbon, kami siap untuk mendefinisikan kembali pendekatan manufaktur cerdas di wilayah ini,” tambah Kunihiko Seki, CEO Mitsubishi Electric Asia.

Melalui kemitraan ini, Evercomm dan Mitsubishi Electric akan memberikan solusi yang mengintegrasikan perangkat lunak Evercomm dan produk Mitsubishi Electric untuk mewujudkan netralitas karbon bagi pelanggan. Perusahaan berencana untuk menggabungkan data emisi dan pengurangan CO2 di fasilitas produksi yang dikumpulkan oleh SCADA Mitsubishi Electric ke dalam perangkat lunak manajemen Evercomm.

Penggabungan ini akan membawa efisiensi karbon ke industri dengan cara yang lebih transparan dan efisien. Penggunaan perangkat lunak eksklusif ini meningkatkan keaslian data hingga 90%, meningkatkan produktivitas dalam penghitungan karbon hingga 80%, mengurangi waktu jaminan eksternal hingga 60% sehingga mengurangi biaya biaya verifikasi pihak ketiga.

Enam industri dan sektor mendapat manfaat dari kerja sama ini

  1. Verifikasi emisi karbon: Platform ini berfokus pada verifikasi emisi karbon, sebuah langkah penting untuk menilai dampak lingkungan organisasi secara akurat. Proses verifikasi ini memastikan bahwa data emisi yang dilaporkan dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan pelaporan.
  2. Manajemen Emisi Karbon: Platform ini bertujuan untuk membantu dunia usaha dan organisasi lebih memahami dan mengukur emisi karbon mereka. Hal ini melibatkan pelacakan dan pengukuran emisi gas rumah kaca dari berbagai aktivitas, termasuk konsumsi energi
  3. Otomasi: Kemitraan ini memberikan solusi otomasi untuk menyederhanakan proses pengungkapan jejak karbon. Hal ini mengurangi beban administratif dalam mengumpulkan dan melaporkan data emisi, sekaligus memberikan akurasi pada teknologi baru.
  4. Perencanaan nol karbon: Mendukung dunia usaha untuk mencapai emisi nol karbon bersih. Hal ini mencakup alat perencanaan dan manajemen untuk membantu organisasi mengurangi emisi karbon dan transisi ke operasi karbon netral.
  5. Transformasi digital: Teknologi mempercepat cara organisasi melaporkan upaya keberlanjutan mereka. Hal ini dapat memudahkan perusahaan untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam keseluruhan strategi mereka.
  6. Kepatuhan terhadap Peraturan: Data emisi karbon yang akurat sering kali diperlukan untuk mematuhi peraturan lingkungan dan persyaratan pelaporan.

Mitsubishi Electric Asia telah memelopori pengembangan sistem manajemen hemat energi dan netral karbon dalam otomasi pabrik, robotika, dan teknologi industri. Mereka dirancang untuk mengurangi konsumsi energi dan mengoptimalkan efisiensi operasional, sekaligus meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Solusi mereka yang telah terbukti menghadirkan keahlian yang kuat dalam kemitraan ini yang mendorong praktik manufaktur dan industri berkelanjutan.

Di tahun 2051, Mitsubishi Electric berkomitmen untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca di seluruh rantai nilainya dan nol emisi gas rumah kaca dari pabrik dan kantor pada tahun 2031. Perusahaan ini telah memberikan pelanggan kemampuan untuk memantau penggunaan energi dengan lebih baik dan menerapkan otomatisasi proses berdasarkan pada kecerdasan buatan (AI). Melalui kemitraan dengan Evercomm, Mitsubishi Electric kini dapat membantu industri mencapai kepatuhan ESG secara lebih efektif, membantu pelanggan meningkatkan otomatisasi digital dan pemantauan energi, termasuk memantau gas rumah kaca, sehingga mengurangi biaya.