SINGAPURA – Media OutReach – Perusahaan manajemen akses dan identitas Okta, melaporkan, bahwa perusahaan telah mencapai 100 % listrik terbarukan untuk kantor dan tenaga kerja globalnya ketika berailih ke mode work-from-home di Tahun Anggaran 2022, selain itu Okta meluncurkan Studi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Kerja Dinamis, sebuah studi yang dirancang untuk mengukur dampak lingkungan dari tenaga kerja hybrid saat ini. Hasil studi ini menemukan, bahwa emisi per karyawan diperkirakan 21% lebih rendah daripada sebelum ketika menerapkan lingkungan Kerja yang Dinamis.

Saat Okta memperluas kehadiran globalnya dan merangkul Pekerjaan Dinamis, mengukur jejak lingkungan baru perusahaan telah menjadi bagian penting dari proses ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) Okta. Okta bermitra dengan Anthesis, Konsultan Keberlanjutan Global, untuk melakukan analisis yang membandingkan pra-pandemi FY20, tahun kerja pra-dinamis (1 Februari 2019 – 31 Januari 2020), dengan proyeksi tahun TA23 ketika Model Kerja Dinamis diterapkan untuk memahami dampak kerangka Kerja Dinamis Okta terhadap inventarisasi emisi gas rumah kaca.

Studi ini menemukan bahwa Dynamic Work dapat mengurangi emisi GRK, karena berkurangnya perjalanan kerja karyawan dan pengurangan luas area tempat kerja per orang, bahkan ketika memperhitungkan peningkatan inkremental dalam penggunaan energi di rumah.

“Sebagai sebuah bisnis, cara kami mengevaluasi jejak lingkungan telah berkembang seiring dengan cara kami bekerja. Sama ketika kami harus bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari bangunan yang kami tempati dan layanan yang kami berikan, sekarang kami perlu memperhitungkan dan membantu karyawan untuk memahami, mengukur, dan mengurangi dampak lingkungan mereka dalam model Kerja Dinamis terdistribusi baru ini. Studi ini merupakan langkah pertama yang penting dalam memahami dan mengukur dampak kami dengan Dynamic Work,” kata Erin Baudo Felter, Wakil Presiden, Dampak Sosial & Keberlanjutan, Okta.

Direktur Eksekutif Anthesis, Emma Armstrong, mengatakan, saat ini Bisnis di seluruh dunia menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari strategi perubahan iklim mereka. Anthesis adalah mitra penting bagi klien dalam upaya untuk tidak hanya menciptakan model bisnis yang berkelanjutan tetapi juga mengukur dampak.

“Kami sangat senang bermitra dengan Okta, untuk memahami bagaimana model yang mendukung cara kerja baru ini berdampak pada lingkungan, dan mengakomodasi perubahan kebutuhan yang dipercepat oleh pandemi. Proyeksi pengurangan emisi per orang yang dihasilkan dari model Kerja Dinamis Okta adalah signifikan, dan memberikan contoh bagaimana perusahaan lain dapat mengukur misi tempat kerja mereka di masa depan. Kami berharap dapat bermitra dengan Okta untuk mengukur dampak aktual yang dihasilkan dari peluncuran penuh Model Kerja Dinamis, yang kami antisipasi akan menginformasikan lebih lanjut pengukuran emisi dan strategi tempat kerja melalui lensa kinerja yang berkelanjutan,” tuturnya.

Peluncuran Studi Emisi GRK Kerja Dinamis menyusul setelah Okta mencapai 100 persen listrik terbarukan tahun ini untuk kantor globalnya, termasuk ruang kerja bersama, dan konsumsi listrik Work From Home karyawan global. Tonggak penting ini dicapai dengan membeli sertifikat energi terbarukan (REC) yang setara dengan 100 persen konsumsi listrik kantor global dan karyawan dari rumah, dan komitmen terhadap efisiensi energi dengan kantor Okta bersertifikat LEED Silver dan WELL Silver.

Mayoritas REC yang dibeli Okta berasal dari program surya California Bright Schools, yang membantu mewujudkan peluang penghematan energi yang paling hemat biaya, mendukung pendidikan energi terbarukan dan instalasi tenaga surya di sekolah-sekolah di seluruh negara bagian.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang strategi keberlanjutan Okta, silakan baca pembaruan terbaru disini. Untuk membaca lebih lanjut tentang metodologi di balik Studi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Pekerjaan Dinamis, silakan kunjungi blog Okta disini.