SINGAPURA – Media OutReach – Marco Polo Marine Ltd, sebuah perusahaan logistik maritim regional terkemuka di kawasan tersebut baru saja mengumumkan, bahwa PT Marcopolo Shipyard, anak perusahaannya, terlibat dalam daur ulang perahu hijau untuk membantu pemilik kapal mendaur ulang kapal mereka yang telah mencapai masa pakai dengan cara yang aman dan ramah lingkungan.

Selain diberikan izin untuk mengoperasikan daur ulang laut oleh pemerintah setempat, Marco Polo Marine juga menjadi galangan kapal pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi dan penghargaan ISO 30000:2009. Sertifikasi ISO 30000 diakui di seluruh dunia dan sering menjadi prasyarat bagi pemilik kapal karena industri perkapalan mematuhi Peraturan Uni Eropa (UE) yang baru tentang Daur Ulang Kapal dan Konvensi Hong Kong Amerika Serikat Organisasi Maritim Internasional (IMO).

“Dengan meningkatnya minat industri perkapalan dalam keberlanjutan, kami sangat senang untuk memperluas layanan in-house kami untuk memasukkan daur ulang kapal ramah lingkungan. Dengan sertifikasi ABS QE ISO, pemilik kapal semakin yakin bahwa kapal mereka didaur ulang di fasilitas yang aman dan ramah lingkungan,” jelas Sean Lee, Chief Executive Officer (CEO) Marco Polo Marine, Rabu (5/1/2022).

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Marco Polo Marine atas pencapaian ini. ABS dan Marco Polo Marine telah bekerja sama sejak 2009, mendukung proyek pembuatan kapal baru, mengklasifikasikan armada yang ada, mensertifikasi Sistem Manajemen Kapal untuk drydocking dan menyetujui prinsip untuk validasi teknologi baru. Selain itu, kami telah berkolaborasi dalam program pengembangan bersama untuk desain kapal baru yang berkelanjutan,” ungkap Pier Carazzai, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis, ABS South Pacific.

“Sertifikasi ISO 30000 merupakan tonggak penting dalam perjalanan pelayaran berkelanjutan Marco Polo Marine. Kami merasa antusias mendukung Marco Polo Marine dalam proses ini,” tambah Dominic Townsend, President, Quality Evaluations ABS.

Industri maritim berada di bawah tekanan yang meningkat dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kapal didaur ulang dengan aman dan bertanggung jawab. Untuk mempromosikan transparansi di seluruh rantai nilai pengiriman dan mempercepat pendekatan sukarela berbasis pasar terhadap praktik daur ulang kapal yang bertanggung jawab, Inisiatif Transparansi Daur Ulang Kapal (SRTI) juga diluncurkan pada 2018. Sejak diluncurkan, SRTI telah ditandatangani oleh lebih dari 20 organisasi dan bisnis, termasuk pemilik kapal besar seperti MAERSK, NYK, dan Crowley. Ini menandakan niat dan dorongan kuat dari industri perkapalan untuk mengejar keberlanjutan dan daur ulang hijau.