SINGAPURA – Media OutReach Newswire – BingX QA, yang dikenal dengan pendekatan inovatifnya terhadap penelitian mata uang kripto, telah meluncurkan Panduan Airdrop 2024 yang menampilkan token Ethereum Layer 2, Bitcoin Layer 2, dan Web3 Game.

Pada tahun 2023, BingX QA merilis Panduan Airdrop untuk token seperti Starknet dan Arbitrum, yang memberikan wawasan berharga kepada pengguna tentang peluang airdrop. Mengikuti panduan ini, banyak pengguna yang berpartisipasi dalam airdrop Starknet pada Februari 2024 dan menerima token STRK senilai minimal $1000. Menanggapi pertanyaan dari pengguna yang ingin mendapatkan lebih banyak peluang airdrop, BingX QA mengintensifkan upaya eksplorasi dan penelitiannya.

Panduan Airdrop terbaru mencakup proyek-proyek yang menjanjikan seperti Ethereum Layer 2 Blast, Bitcoin Layer 2, Celestia, Ronin Network, dan protokol ERC404.

Blast, yang dikembangkan oleh pasar perdagangan NFT Blur, adalah rantai publik Layer 2 di mana pengguna dapat menerima airdrops dengan melakukan staking ETH. Pengembangan Bitcoin Layer 2 telah menjadi topik hangat, dengan airdrop koin Merlin baru-baru ini yang mengharuskan staking token BRC-20 Ordi dari ekosistem Bitcoin.

Celestia, sebagai salah satu rantai publik modular yang paling awal, juga membutuhkan staking token Tia untuk kelayakan airdrop. Selain itu, protokol ERC404 merilis token pertamanya, Pandora, pada bulan Februari 2024, dengan janji airdrop di masa depan untuk pemegang token Pandora.

Untuk memfasilitasi partisipasi pengguna dalam airdrop, BingX telah mendaftarkan koin seperti Ordi, Celestia, dan Pandora di pasar perdagangan spot. Investor dapat menggunakan Alat Harga BingX untuk mengakses estimasi harga, penilaian, dan penilaian risiko untuk memutuskan apakah akan membeli token untuk partisipasi airdrop.

“Terlepas dari banyaknya proyek airdrop di pasar bull market, kinerja harga Ethereum terus berkorelasi dengan fluktuasi harga Bitcoin. Karena untuk mendapatkan airdrop membutuhkan staking token dari rantai publik yang bersangkutan, investor juga harus mewaspadai risiko penurunan harga token karena depresiasi harga Bitcoin,” tutur Peter, Peneliti BingX QA, dalam rilisnya, Rabu (28/2/2024).

https://bingx.com/en-us/prices/
https://www.linkedin.com/company/bingxofficial/
https://twitter.com/BingXOfficial
https://www.facebook.com/BingXOfficial/