TOKYO/SINGAPURA – Media OutReach – Sansan Inc. telah mencapai kesepakatan untuk menggunakan layanan World-Check Risk Intelligence milik Refinitiv untuk meningkatkan penyaringan dan mendukung upaya pemerintah memerangi anti-social forces (ASF) atau kelompok kejahatan terorganisir di negara itu. Selain itu Refinitiv bertujuan untuk membantu bisnis Jepang merampingkan praktik bisnis mereka di era baru digitalisasi.

Sansan, penyedia layanan manajemen kartu bisnis berbasis cloud terkemuka di Jepang telah melayani lebih dari 6.000 pelanggan di seluruh negeri dan menjadi IPO terbesar Jepang di sektor teknologi pada tahun 2019. Dengan memanfaatkan solusi manajemen kartu Sansan, pelanggan dapat memindai kartu bisnis dan menyimpan informasi digital yang sangat akurat yang langsung disaring terhadap data ASF dari database World-Check Refinitiv. Pelanggan Sansan langsung diakui dan mampu mengurangi paparan terhadap pelanggaran kepatuhan serta menghilangkan beban dari biaya yang terkait dengan pemeriksaan operasional manual.

Basis data Refinitiv World-Check Risk Intelligence memberikan data yang akurat dan andal membantu klien dalam proses pengambilan keputusan mereka. Platform ini mempekerjakan ratusan analis penelitian spesialis di seluruh dunia, yang mematuhi pedoman penelitian yang ketat ketika mengumpulkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya, seperti daftar pantauan, catatan pemerintah, dan publikasi media yang memiliki reputasi baik.

“Kami bangga bekerja sama dengan Sansan untuk mendukung upaya mereka memberantas kejahatan finansial di Jepang. Fokus pemerintah dalam memerangi kelompok kejahatan terorganisir merupakan langkah penting bagi organisasi untuk menggunakan teknologi kepatuhan canggih dengan data yang andal dan tepercaya. Upaya ini mencegah masuknya hasil kejahatan terkait dari kegiatan kriminal. Dengan memanfaatkan kehadiran kami yang kuat di pasar Jepang, Refinitiv berhasil memperkuat praktik manajemen risiko untuk memenuhi kepatuhan terhadap peraturan di industri keuangan dan perusahaan yang semakin besar dan komunitas bisnis,” kata Marcelo Hiratsuka, Kepala Pengembangan Pasar Risiko, Jepang di Refinitiv.

Seperti diketahui, “Anti-social Forces” adalah eufemisme di Jepang untuk kejahatan terorganisir dan dianggap sebagai ancaman serius bagi bisnis. Menurut pemerintah Jepang, ASF didefinisikan sebagai kelompok atau individu yang mengejar kepentingan ekonomi menggunakan kekerasan, kekuasaan dan kecurangan.

Pada tahun 2007, Pemerintah Jepang sendiri telah menetapkan pedoman untuk menghalangi kerugian yang disebabkan oleh ASF. Sejak itu pemerintah juga telah melakukan upaya signifikan dalam memerangi masalah ini dengan Japan Financial Intelligence Center (JFIC) dari Badan Kepolisian Nasional, seperi sorotan dalam laporan tahunan terbaru bahwa jumlah tindakan mencurigakan yang dilaporkan masih meningkat. Pemerintah telah berusaha keras menentang ASF dan mewajibkan para pelaku bisnis untuk memperketat langkah-langkah kepatuhan.

“Kami bangga telah menyediakan Intelijen risiko ini yang didukung oleh Refinitiv sebagai pilihan di Sansan Plus. Kami bisa mewujudkan inisiatif baru ini berkat integrasi dengan World-Check. Pengguna kami telah menyatakan kepuasan yang luar biasa karena dapat mengakses layanan tersebut. Kami akan terus meningkatkan nilai yang kami berikan kepada pengguna melalui upaya bersama kami dengan Refinitiv,” terang Mr. Masamune Onaka, Manajer Departemen Sansan Plus, Sansan Inc, Kamis (16/04/2020).

Informasi lengkap silahkan kunjungi: corp-sansan.com dan www.refinitiv.com.