KANO, NIGERIA – EQS Newswire – Peran fortifikasi beras dalam memastikan kualitas nutrisi produk makanan di Nigeria menjadi semakin penting di negara di mana ketahanan pangan menjadi perhatian yang terus meningkat dan kelaparan yang tersembunyi merupakan epidemi yang tersembunyi. Sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Bühler, dsm-firmenich, dan TechnoServe, dan dijadwalkan akan diselenggarakan pada 7 Desember 2023, di Kano, Nigeria, akan membahas topik tersebut.

Tradisi kuliner Nigeria yang kaya berpusat pada padi, dan beras merupakan makanan pokok di setiap rumah tangga Nigeria, yang menjadi dasar dari hampir setiap makanan. Namun, di bawah permukaan, ada krisis yang terjadi. Kelaparan tersembunyi yang disebabkan oleh kekurangan gizi mikro memengaruhi jutaan orang di Nigeria, terutama perempuan dan anak-anak. Bukti global menunjukkan bahwa kekurangan mikronutrien yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti berkurangnya daya tahan tubuh terhadap penyakit menular, kebutaan, kelesuan, berkurangnya kemampuan belajar, dan bahkan kematian.

Bekerja sama dengan Bühler, dsm-firmenich, inovator terkemuka di bidang kesehatan dan penyedia solusi nutrisi, berkomitmen untuk memerangi kelaparan tersembunyi melalui penyediaan solusi nutrisi seperti beras yang diperkaya.

“Malnutrisi di Nigeria terus meningkat karena beberapa faktor seperti pola makan yang tidak optimal, kondisi ekonomi, dan perubahan lingkungan; hal ini menimbulkan risiko kesehatan yang besar. Fortifikasi beras merupakan salah satu intervensi yang paling hemat biaya dalam mengatasi kelaparan tersembunyi dan meningkatkan jejak gizi penduduk Nigeria,” kata Sridhar NB, Manajer Pengembangan Bisnis Teknis, EMEA & Asia Selatan, dsm-firmenich, dalam rilisnya, Kamis (16/11/2023).

Mengingat tingkat konsumsi beras Nigeria yang cukup tinggi, fortifikasi merupakan cara yang menjanjikan untuk meningkatkan status gizi jutaan orang tanpa mengubah kebiasaan konsumsi.

Beras dapat dibuat lebih bergizi dengan menambahkan vitamin, mineral, seperti zat besi dan asam folat, dan nutrisi lainnya untuk mengisi kembali mikronutrien yang hilang dalam proses penggilingan, dan merupakan cara yang hemat biaya untuk meningkatkan nilai gizi. Dampak biayanya hanya 1%-4% dari harga eceran beras saat ini dan investasi awal yang kecil dalam teknologi dan infrastruktur fortifikasi dapat membantu menyediakan makanan yang lebih bergizi dan memberikan banyak manfaat kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Mengkampanyekan nutrisi yang sehat

Bühler dan dsm-firmenich, bekerja sama dengan organisasi nirlaba TechnoServe, menyelenggarakan seminar dengan fokus pada fortifikasi beras di Nigeria sebagai sarana untuk mendorong kualitas gizi dan ketahanan pangan. Seminar bertema Mempromosikan Gizi Sehat: dampak fortifikasi beras terhadap ketahanan pangan ini akan diselenggarakan pada tanggal 7 Desember 2023 di Kano, Nigeria.

Para ahli dan pemangku kepentingan akan membahas dampak fortifikasi beras terhadap ketahanan pangan dan memberikan wawasan penting tentang bagaimana fortifikasi beras dapat memerangi kelaparan tersembunyi dan berkontribusi pada masa depan yang lebih terjamin. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa solusi fortifikasi beras menjangkau setiap sudut Nigeria. Solusi fortifikasi beras yang inovatif memiliki potensi untuk mengubah ketahanan pangan dan lanskap gizi Nigeria serta mengarah pada kesehatan yang lebih baik dan mata pencaharian yang lebih baik.

Untuk mengikuti acara ini, silakan mendaftar di situs web