KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Dengan berakhirnya tahun akademik, siswa sudah dapat meneliti dan merencanakan langkah selanjutnya dalam pendidikan. Sebagian dari mereka, pilihan mungkin terbatas karena tekanan keuangan akibat pandemi, terutama di antara masyarakat yang kurang terlayani. Agar pendidikan terus menjadi prioritas, Program Beasiswa ASEAN ECM Libra Foundation adalah kesempatan bagi para siswa ini untuk meningkatkan potensi akademis mereka.

“Pandemi telah mengganggu banyak sektor di negara kami dan di antaranya, pendidikan. Ini telah mengubah cara siswa belajar dan kehidupan sekolah. Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama bagi keluarga. Beasiswa ini akan memberikan kesempatan kepada generasi muda paling cerdas di Malaysia untuk mencapai potensi akademis mereka,” kata Dato’ Lim Kian Onn, salah satu pendiri ECM Libra Foundation.

Beasiswa 20 penuh dan 30 parsial akan diberikan kepada siswa Malaysia yang telah menyelesaikan atau akan menyelesaikan SPM, atau dari Tahun 7 atau sederajat dan seterusnya untuk mengejar program A-Level atau IGCSE di Epsom College di Malaysia (ECiM), satu-satunya kampus internasional dari Epsom College yang bergengsi di Inggris Raya.

Salah satu kesenjangan kesempatan pendidikan yang paling umum di Malaysia adalah kurangnya sumber daya keuangan yang dihadapi oleh rumah tangga berpenghasilan rendah. Ketidakmampuan keluarga untuk mendanai hal-hal seperti persiapan ujian, bimbingan belajar, atau kegiatan ekstra kurikuler seringkali berakibat ada rendahnya prestasi akademik, dan beasiswa ini diprakarsai untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

“Peristiwa Pandemi yang terjadi di seluruh dunia saat ini, kami terus-menerus mengingatkan siswa bahwa embelajaran tidak pernah berhenti. Masa depan pendidikan menuntut kami menjadi inovatif dan fleksibel dalam memastikan bahwa kami terus memberikan peluang akademis bagi siswa. Kami sangat bangga dengan pencapaian akademis siswa Epsom, dengan kelas tahun 2020 mencapai hasil IGCSE dan A-level terbaik dalam sejarah, dan kami terus memberikan harapan kepada generasi penerus cendekiawan muda untuk membangun kesuksesan selanjutnya,” tambah Dr Murray Tod, Kepala Sekolah ECiM.

A-Level 15 bulan ECiM adalah program yang sangat diminati karena pendekatan pembelajarannya yang berbeda dibandingkan dengan pengaturan ruang kelas tradisional. Kurikulum mengadopsi berbagai metode pengajaran dari debat hingga ujian praktis; dan yang sangat unik yaitu metode tutorial gaya Oxbridge, yang mendorong diskusi yang dipimpin siswa secara tatap muka dengan staf pengajar.

Penerimaan tahun ajaran telah direvisi untuk menampung calon SPM yang ujiannya ditunda hingga 22 Februari 2021 dan seterusnya.

Di antara mereka yang telah menjadi penerima beasiswa di ECiM adalah Yugendran Rajaendran yang baru-baru ini mendapatkan tempat di Universitas Stanford yang bergengsi. Siswa kelahiran Klang ini akan bergabung dengan Kelas 2021 mengejar gelar ganda di bidang Bioteknologi serta Matematika dan Ilmu Komputasi.

Keunggulan akademis Yugendran yang terkenal mencakup hasil 5 A * untuk ujian A-Level yang didukung oleh kerja keras dan dukungan dari fakultas pengajaran ECiM. Ia juga lulus dari Form 5 dengan nilai 11A + dalam ujian SPM. Setelah menyelesaikan studinya, Yugendran bercita-cita untuk akhirnya bekerja dengan Kementerian Kesehatan dalam membentuk kebijakan publik untuk menyediakan perawatan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang Malaysia.

Pendaftaran Program Beasiswa ASEAN tetap terbuka hingga 31 Januari 2021. Untuk informasi lebih lanjut tentang ECM Libra Foundation ASEAN Scholarship Fund, silakan kunjungi: https://www.ecmlibrafoundation.com/scholarships2020-21/