SINGAPURA – Media OutReach Newswire – NodeFlair, platform talenta teknologi terdepan di Asia Tenggara, telah mengumumkan Laporan Gaji Asia Tech 2024, memanfaatkan wawasan Penggunaan dari lebih dari 422.000 titik data gaji di berbagai peran dan negara. Laporan komprehensif ini tidak hanya menyoroti respons industri terhadap tren kecerdasan buatan (AI) generatif yang semakin meningkat, namun juga mengatasi hambatan signifikan seperti PHK dan cuti, perekrutan.

Temuan utama dari laporan ini antara lain:

  • Gaji Software Engineer turun 0,99%: Meskipun beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan, gaji spesialis teknologi secara umum mengalami penurunan karena pendanaan teknologi di Asia Tenggara mencapai titik terendah dalam lima tahun pada tahun 2023. Namun, gaji tetap lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya tahun, menandakan pergeseran menuju kerangka gaji, bonus dan kompensasi yang lebih adil.
  • Kesenjangan gaji cukup besar: Di kalangan software engineers, perbedaan gaji antara persentil ke-10 dan ke-90 bisa mencapai 3 kali lipat.
  • Blockchain ke AI: pilar teknologi untuk inovasi: Gaji insinyur Blockchain turun 5,41% di tengah ketidakpastian industri karena runtuhnya FTX Digital Currency Exchange dan masalah peraturannya CZ Zhao dari Binance. Namun, data scientist melihat peningkatan sebesar 11,30% karena meningkatnya minat terhadap AI generatif. Insinyur keamanan siber juga mengalami kenaikan gaji sebesar 8,24%.
  • Pencari kerja semakin memprioritaskan stabilitas dan gaji yang tinggi dibandingkan tunjangan: 10 dari 15 perusahaan yang paling banyak dicari kini membayar 20% lebih tinggi dari rata-rata pasar, naik dari 6 dari 115 perusahaan pada tahun lalu. Para talenta semakin bersedia mengabaikan budaya perusahaan yang tidak sempurna jika gaji mereka memenuhi harapan. Tahun lalu, 13 dari 15 perusahaan melampaui peringkat rata-rata Glassdoor, namun kini hanya 9 dari 15 perusahaan yang mempertahankan level tersebut. Pergeseran ini menunjukkan pergeseran prioritas karir yang lebih luas ke arah pertimbangan keuangan yang lebih praktis.
  • Distribusi talenta berdasarkan wilayah: Proporsi talenta tingkat menengah lebih tinggi di Singapura (62,7%) dan India (79,3%) dibandingkan dengan Vietnam (36,9%) dan Indonesia (49,6%)%).

“Pada tahun 2024, industri teknologi menghadapi tantangan talenta di tengah meningkatnya AI generatif dan konservatisme keuangan. Laporan gaji terbaru kami mempromosikan transparansi dan memberikan manfaat bagi pencari kerja dan perusahaan dengan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti terhadap perubahan tren kompensasi,” ungkap Ethan Ang, Chief Executive Officer NodeFlair, dalam rilisnya, Senin (8/4/2024).

Salinan laporan dapat diunduh di sini.

https://nodeflair.com/
https://www.linkedin.com/company/nodeflair/