HONG KONG SAR – Media OutReach Active Healthy Kids Global Alliance (AHKGA) merilis Rapor Aktivitas Fisik Remaja yang disponsori oleh Sun Life untuk lima pasar Asia termasuk Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Hasil dari Rapor itu mengungkapkan, bahwa tingkat aktivitas fisik anak-anak dan remaja secara keseluruhan di pasar ini jauh dari memuaskan, sebuah alarm bagi para pemangku kepentingan untuk bekerja sama meningkatkan tingkat aktivitas fisik anak dan remaja di era pasca pandemi.

Sun Life telah bermitra dengan AHKGA untuk mendukung Laporan Rapor Aktivitas Fisik Remaja, yang merupakan perpaduan berbasis bukti dari perilaku anak-anak dan remaja terhadap aktivitas fisik. Dengan menggunakan serangkaian indikator yang terkait dengan perilaku individu, pengaturan, strategi, dan faktor lainnya, rapor ini memberikan wawasan dan rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan fisik remaja di Asia dan di seluruh dunia.

Rapor yang diterbitkan pada tahun 2022 sebagai bagian dari Global Matrix 4.0 AKHGA, memberikan kesempatan pertama untuk menilai aktivitas fisik anak dan remaja di era pasca pandemi.

  • Dalam hal aktivitas fisik secara keseluruhan, Hong Kong dan Malaysia mendapat nilai D-, sementara Indonesia, Filipina, dan Vietnam mendapat nilai F, yang berarti kurang dari 20% anak usia 6 hingga 17 mencapai setidaknya rata-rata 60 menit per hari aktivitas fisik sedang hingga berat (MVPA) selama seminggu. Itu adalah rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang berapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik bagi kaum muda.
  • Perilaku anak-anak yang semakin tidak banyak bergerak memprihatinkan di ekonomi yang matang dan berkembang pesat seperti Hong Kong (kelas D) dan Vietnam (kelas C-). Lebih dari separuh remaja menghabiskan lebih dari 2 jam waktu di layar per hari di dua pasar ini. Nilai perilaku berdiam diri di Hong Kong terus memburuk dalam enam tahun terakhir (2016: C; 2018: C-; 2022: D), yang mencerminkan dampak negatif tren penggunaan media digital terhadap kesehatan fisik anak-anak.
  • Kurang dari separuh anak-anak di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam menggunakan transportasi aktif, seperti jalan kaki atau bersepeda, untuk pergi ke sekolah, taman, mal, atau tempat lainnya.

Kebutuhan mendesak untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi perilaku berdiam diri.

Ketidakaktifan fisik telah diakui sebagai faktor risiko utama penyakit tidak menular (NCD). Untuk anak-anak dan remaja, partisipasi aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk kebugaran fisik, kesehatan kardiometabolik, kesehatan tulang, dan hasil psiko-kognitif.

Rapor menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik di kalangan anak muda di Asia untuk mendukung perkembangan fisik dan mental mereka. Selain itu, pembelajaran di rumah, penutupan fasilitas olahraga dan pengurangan kegiatan olahraga akibat pandemi semakin memperburuk keadaan. Telah dilaporkan secara luas bahwa anak-anak dan remaja menjadi lebih tidak aktif secara fisik dan menghabiskan lebih banyak waktu dalam penggunaan gadget sejak pandemi diumumkan.

“The Active Health Kids Global Alliance sangat senang bisa bekerja sama dengan Sun Life untuk mempromosikan aktivitas fisik anak-anak dan remaja di Asia dan di seluruh dunia. Komitmen bersama kami untuk pencegahan penyakit sangat penting dan tepat waktu setelah bahaya tambahan yang tidak diinginkan terhadap perilaku hidup aktif akibat pembatasan COVID-19,” kata Presiden AHKGA Dr. Mark Tremblay, yang juga seorang Profesor Pediatri di University of Ottawa di Kanada, dalam rilisnya, Rabu (23/11/2022).

“Melalui sponsor Active Healthy Kids Report Cards oleh AHKGA, kami berharap dapat berkontribusi pada ambisi keseluruhan AHKGA untuk mendorong gaya hidup sehat anak-anak melalui kepemimpinan pemikiran, peningkatan kapasitas, advokasi, dan kesadaran. Upaya tersebut merupakan bagian dari Tujuan Sun Life untuk membantu masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat,” tambah Dr Steven Ho, Direktur Medis dari Tim Medis Global di Sun Life.