KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Human papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks. Meskipun merupakan penyakit yang dapat dicegah, kanker serviks menempati urutan ke-4 kanker yang paling sering terjadi pada wanita dan urutan kedua kanker yang paling sering terjadi pada wanita berusia 15 hingga 44 tahun di Malaysia[i]. Terkait dengan kampanye Hari Kesadaran HPV Internasional 2024 yang dipimpin oleh International Papillomavirus Society (IPVS), GSK juga berkomitmen untuk mengambil sikap melawan HPV di Malaysia melalui upaya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Kesadaran HPV internasional menyerukan agar masyarakat teredukasi tentang infeksi dan kanker terkait, yang dapat dicegah melalui skrining dan vaksinasi, sehingga menjadikannya sebagai ‘One Less Worry’ bagi dunia.

“Komitmen Malaysia untuk memberantas kanker serviks melalui inisiatif perintis yang proaktif patut diteladani dalam upaya melawan penyakit yang dapat dicegah ini. Sejak tahun 2010, GSK telah menunjukkan komitmennya untuk mengambil sikap melawan HPV di Malaysia,” jelas Alap Gandhi, Country Medical Director GSK Malaysia, dalam rilisnya, Senin (4/3/2024).

Jamiyah Hassan, Konsultan Senior di bidang O&G dan Pengobatan Feto-Maternal, Rumah Sakit Al-Sultan Abdullah, UiTM Puncak Alam, Fakultas Kedokteran, UiTM Kampus Sg Buloh mengatakan, “Kanker serviks merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh wanita di Malaysia, dan WHO menyerukan pengurangan kanker serviks di seluruh dunia pada tahun 2030 menjadi di bawah 4 per 100.000 wanita.

Kanker serviks memiliki penyebab yang jelas dari Human Papilloma Virus. Dengan cara yang efektif untuk pencegahan HPV dan tes skrining HPV yang sensitif, kanker serviks merupakan penyakit yang sangat dapat dicegah. Skrining serviks secara teratur untuk infeksi HPV sangat penting untuk mendeteksi dini penyakit prakanker sehingga dapat dilakukan pengobatan dini untuk menghentikan perkembangan ke stadium lanjut. Perempuan harus diberdayakan untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka dan membuat pilihan yang tepat untuk kesejahteraan mereka.”

Apa itu HPV?

HPV adalah sekelompok virus yang umumnya terkait dengan infeksi menular seksual (IMS). Karena terdapat lebih dari 150 jenis HPV, setiap orang akan terinfeksi pada suatu saat dalam hidupnya, sering kali tanpa menyadarinya. Meskipun sebagian besar infeksi tidak berbahaya dan biasanya sembuh seiring berjalannya waktu karena sistem kekebalan tubuh mengendalikan infeksi, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk kutil kulit di tangan, kaki, dan alat kelamin, atau bahkan kanker jika tidak ditangani.

Siapa yang Berisiko?

Wanita yang aktif secara seksual pada usia muda, terutama sebelum usia 18 tahun, atau memiliki banyak pasangan seksual, lebih mungkin terinfeksi HPV tipe risiko tinggi.

Bagaimana Cara Tetap Terlindungi?

Perkembangan kanker serviks akibat infeksi HPV biasanya mengikuti garis waktu yang panjang, biasanya antara 10 hingga 15 tahun. Pemeriksaan rutin dan deteksi dini memainkan peran penting dalam mengelola dan mencegah mutasi sel. Pap smear direkomendasikan untuk wanita berusia antara 21 hingga 29 tahun setiap tahun selama 2 tahun dan kemudian setiap tiga tahun. Setelah itu, individu yang berusia hingga 65 tahun harus melakukan skrining setiap lima tahun sekali.

Jika HPV terdeteksi selama tes atau skrining, spesialis atau ahli patologi akan menggunakan sampel yang sama untuk menilai keberadaan sel abnormal. Jika tidak ditemukan adanya perubahan sel yang abnormal, pasien akan disarankan untuk menjalani tes lanjutan setelah 12 bulan untuk memantau keberadaan virus.

Dengan demikian, HPV dapat benar-benar menjadi #OneLessWorry dan membawa dunia selangkah lebih dekat untuk mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 90-70-90, di mana 90% anak perempuan telah divaksinasi penuh dengan vaksin HPV pada usia 15 tahun; 70% perempuan diskrining dengan tes berkinerja tinggi pada usia 35 tahun dan sekali lagi pada usia 45 tahun; serta 90% perempuan yang teridentifikasi menderita penyakit serviks mendapatkan pengobatan pada tahun 2030[ii].

Dengan tetap menjadi yang terdepan dalam bidang vaksin, obat-obatan khusus dan umum, GSK berharap dapat terus berperan dalam peningkatan kesehatan masyarakat di Malaysia.

[i] Data dari The Catalan Institute of Oncology (ICO) dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) Laporan 2023

[ii] Inisiatif penghapusan kanker serviks oleh Organisasi Kesehatan Dunia