SINGAPURA – Media OutReach – Tanoto Foundation, organisasi amal independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan istrinya Tinah Bingei Tanoto, mendukung pendidikan anak-anak tentang COVID-19 dan mendorong ketahanan dalam kehidupan normal baru dengan virus melalui mensponsori buku “My Coronavirus Story”. Buku yang ditujukan untuk anak-anak ini dirlis pada Senin, 13 Desember oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung di Perpustakaan Daerah Woodlands.

“Kami senang dapat mendukung buku cerita anak-anak tentang COVID-19 ini dan bersama-sama menyampaikan pesan harapan dan ketahanan seperti yang kami harapakan di tahun 2022. Yayasan kami adalah pendukung kuat pengembangan anak usia dini, kesehatan ibu dan anak, dan penelitian medis. Buku ini merupakan bagian dari upaya kami yang dimulai awal tahun lalu dan menjali kerja sama dengan komunitas, pemerintah, dan organisasi yang berpikiran sama untuk mendukung perang melawan COVID-19 di beberapa negara, termasuk Singapura. Kami harap buku ini dapat menginspirasi anak-anak di mana pun untuk terus memainkan peran mereka dalam membantu keluarga dan komunitas mereka tetap aman, tetap sehat, dan bertahanlebih kuat dari pandemi global saati ini,” jelas Ibu Imelda Tanoto, anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation.

My Coronavirus Story merupakan upaya kolaborasi multi-organisasi, buku ini disponsori oleh Tanoto Foundation, didukung oleh National Healthcare Group (NHG), ditulis oleh Profesor Leo Yee Sin, Direktur Eksekutif, National Center for Infectious Diseases, dan diterbitkan oleh Wildtype Media Group.

My Coronavirus Story ditargetkan untuk anak-anak berusia antara empat dan 12 tahun, buku ini menceritakan kisah virus corona dari sudut pandang seorang anak kecil. Ini mengeksplorasi dan mengartikulasikan pengalaman, pikiran, dan perasaan seorang anak yang hidup selama pandemi COVID-19. Buku ini juga memberikan penghargaan atas keberanian dan kontribusi tanpa pamrih dari semua pekerja garis depan dalam membawa Singapura ke tahap endemik.

Buku “My Coronavirus Story” diilustrasikan seluruhnya dengan karya seni oleh anak-anak dan remaja, berusia lima hingga 18 tahun. Karya seni ini adalah entri untuk kompetisi seni nasional “Merayakan Pahlawan Kesehatan Kita” yang diadakan awal tahun ini. 21 karya seni berwarna-warni yang digunakan dalam buku ini memperkuat pentingnya kebersihan pribadi, vaksinasi, dan tanggung jawab sosial dalam memerangi virus.
“Kami berterima kasih atas dukungan yang murah hati dari Tanoto Foundation dan Dewan Perpustakaan Nasional. Mendidik masyarakat adalah kunci selama pandemi ini, namun upaya untuk menjangkau anak kecil masih terbatas, meskipun mereka harus belajar menyesuaikan diri dengan banyak perubahan di sekitar mereka. Buku ini berfungsi untuk mengisi kekosongan, dan warna-warna cerahnya membawa pesan harapan di saat ketakutan dan kecemasan ini,” kata Profesor Benjamin Seet, Deputy Group CEO, Education and Research, NHG.

Sekitar 1.000 eksemplar buku telah dicetak. Anggota masyarakat, terutama orang tua dan pendidik, dapat meminjam buku dari perpustakaan umum NLB (kecuali library@chinatown, library@orchard dan library@esplanade). Buku-buku tersebut juga akan diberikan kepada sekolah-sekolah dasar di Singapura.

Dengan beroperasi di Indonesia, Cina dan Singapura, Tanoto Foundation berfokus pada tiga pilar utama yaitu memanfaatkan pendidikan untuk mempercepat kesempatan yang sama, mencetak generasi pemimpin berikutnya, dan mendukung penelitian medis dan perawatan kesehatan untuk meningkatkan standar kesehatan, semuanya bermuara pada tujuan utama untuk meningkatkan kehidupan.

Di Singapura, Tanoto Foundation telah bermitra dengan universitas termasuk National University of Singapore, Nanyang Technological University dan Singapore Management University untuk memberikan beasiswa melalui dana sumbangan S$7 juta. Foundation juga bermitra dengan institusi kesehatan untuk menyumbangkan dana dan donasi lebih dari S$16 juta untuk mendukung penelitian medis dan perawatan kesehatan di Singapura.