JAKARTA, INDONESIA – Media OutReach – Salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), bagian dari Gunung Steel Group, secara resmi meluncurka Net Zero roadmap, yang menguraikan rencana aksinya untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Sejalan dengan pilar-pilar ini, Roadmap Net Zero menguraikan tujuan dekarbonisasi GRP, yang dibangun di atas pilar Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon, sedangkan pusat olahraga baru dibangun di atas tema Pembinaan Bakat.

Sejalan dengan Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia untuk mengurangi karbonnya dengan target unconditional sekitar 31,9% dan target nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat, GRP telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung lingkungan mereka, Strategi Sosial dan Tata Kelola (ESG) dan mengurangi sumber utama emisi dari penggunaan listrik jaringan dan pembakaran bahan bakar (gas alam dan batu bara), melalui alternatif energi bersih.

Produsen baja ini telah menyusun rencana untuk melibatkan pemangku kepentingan di seluruh rantai pasokan dalam meminimalkan dampak lingkungan dan sosial dari baja. GRP telah membangun strategi ESG di sekitar lima pilar inti, yaitu Pengadaan yang Bertanggung Jawab, Kepatuhan Lingkungan dan Sosial, Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon,
Berkontribusi pada Pengelolaan Lingkungan yang Bertanggung Jawab
, dan Pembinaan Bakat.

Diketahi, produksi baja menyumbang hampir 8% dari emisi karbon global dan angka ini diperkirakan akan meningkat, karena selera konsumsi baja global meningkat. Terkait latar belakang ini, pemerintah dan pemimpin industri sama-sama membuat komitmen untuk mengurangi jejak karbon mereka dan GRP bertekad untuk mendukung agenda nasional dan global ini.

Setelah mengevaluasi emisinya berdasarkan Protokol Gas Rumah Kaca (GRK) dan mengidentifikasi sumber emisi utamanya, GRP telah mengidentifikasi 5 pilar utama langkah dan inisiatif pengurangan emisi untuk mencapai netralitas karbon, Pertama, Transisi Bahan Bakar: peralihan dari batu bara ke sumber energi yang lebih bersih seperti gas alam. Kedua, Peningkatan produksi dan peningkatan efisiensi sumber daya: Menyeimbangkan antara memenuhi permintaan baja saat ini sambil mendekarbonisasi proses produksi.

Ketiga, Green Power Sourcing: Mendapatkan energi hijau dari jaringan atau memproduksinya sendiri. Keempat Penyeimbangan karbon: Berinvestasi dalam proyek penyeimbangan karbon yang bermanfaat bagi lingkungan. Kelima Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerja dengan pemangku kepentingan sektor publik dan swasta untuk mengimplementasikan solusi untuk mencapai Net Zero yaitu Asosiasi Industri Besi & Baja Indonesia (IISIA) dan berpartisipasi dalam Net Zero Hub oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN).

Roadmap Net Zero GRP juga mencakup pengungkapan Inventarisasi GHG 2021, yang saat ini sebesar 0,86 Ton CO2/ Ton produksi Baja Mentah. Sebagai pabrik yang dioperasikan dengan electric arc furnace(EAF), GRP memiliki keunggulan dalam mendekarbonisasi pabrik manufakturnya dibandingkan dengan pemain baja global lainnya yang dijalankan oleh pabrik yang Dioperasikan Blast Furnace. Data inventaris ini berfungsi sebagai dasar untuk perjalanan dekarbonisasi GRP.

“Dalam satu tahun terakhir, kami mendengar lebih banyak percakapan dari industri seputar dekarbonisasi dan transisi ke sumber energi yang lebih bersih. Seiring meningkatnya perhatian terhadap ESG, kami percaya bahwa tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Memetakan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti ini adalah langkah maju yang tepat dalam strategi LST kami. Dengan Peta Jalan Net Zero kami, kami bertekad untuk mengalihkan bisnis menuju bisnis netral karbon dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam rantai pasokan kami untuk mencapai misi ini,” kata Sheren Omega, Kepala Keberlanjutan di GRP, dalam keterangan yang diterima, Rabu (15/2/2023).

Selain itu, GRP juga mengumumkan peluncuran pusat olahraga barunya, yang berfokus pada salah satu dari lima pilar utama, yaitu Pembinaan Bakat. Asosiasi Baja Dunia mengungkapkan, bahwa pekerja baja menderita efek kesehatan jangka panjang seperti kanker, penyakit pernapasan dan gangguan terkait stres sebagai akibat dari paparan bahaya yang berkepanjangan di tempat kerja.

Dan GRP percaya bahwa meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik karyawan mereka sangat penting bagi mereka untuk unggul di tempat kerja. Pusat olah raga yang baru ini akan menyediakan jalan keluar bagi karyawan untuk menghilangkan stres dan menyegarkan diri untuk bekerja dalam membangun umur panjang karir.

“Karyawan kami adalah aset penting bagi perusahaan. Beberapa dari mereka telah bersama kami selama beberapa dekade dan sudah sepantasnya kami sebagai perusahaan menjaga kesejahteraan mereka dan menyediakan lingkungan kerja yang sehat bagi mereka. Kami percaya bahwa inisiatif seperti pusat olahraga ini akan sangat membantu karyawan kami untuk sukses di tempat kerja,” kata Tony Taniwan, Komite Eksekutif di GRP.

Mengawali tahun baru 2023, GRP bertekad mendukung proyek-proyek pembangunan infrastruktur ramah lingkungan seperti pembangunan Ibu Kota Baru (IKN), Panel Surya dan Pabrik Kendaraan Listrik. Perusahaan juga berusaha untuk secara aktif melibatkan pemerintah dan pemimpin industri dalam mengidentifikasi solusi untuk membantu transisi industri menuju masa depan yang lebih bersih.

Sejauh ini, GRP merupakan anggota tetap dari ResponsibleSteeel™, serta memiliki produk bersertifikat dan lokasi operasional yang memenuhi 13 prinsip prasyarat, dan 370 persyaratan terkait, yang tercantum dalam ResponsibleSteeel™ International Standar V2.0.