KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Sejak diumumkan dimulainya kembali perjalanan bagi wisatawan asing, pencabutan pembatasan jumlah pengunjung dan pembebasan visa untuk masuk jangka pendek, budaya dan keahlian memasak negara tersebut sekali lagi menjadi sorotan bagi banyak pengunjung ke Jepang.

1) Masakan tradisional Kyoto, Jepang, juga dikenal sebagai “Kyo-ryori” dinominasikan oleh Badan Urusan Kebudayaan Jepang sebagai salah satu warisan budaya takbenda nasional.

Masakan Jepang, juga dikenal sebagai Washoku, adalah budaya makanan tradisional Jepang, yang terdaftar sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada tahun 2013. Dan Kyoto, Jepang, memiliki budaya makanan yang unik setelah proses temper selama berabad-abad. Misalnya makanan multicourse Kyo-kaiseki dan Shojin-ryori, makanan tradisional dari pendeta Budha. Ekspresi “ke-Kyoto-an” meresapi segalanya, termasuk kesenian, perabotan di dalam ruangan, dan tingkat keramahtamahan untuk membentuk bagian dari Kyo-Ryori.

2) MICHELIN Guide Kyoto Osaka 2023 telah dirilis

Michelin mengumumkan daftar restoran terpilih untuk Kyoto-Osaka Michelin Guide 2023. Sebanyak 389 restoran telah dipilih, 41 di antaranya merupakan restoran yang pertama kali terdaftar dalam Panduan Michelin. 196 restoran terpilih terletak di Kota Kyoto, sebuah kota kuno di Jepang, di antaranya, 19 restoran baru terpili. Ryo-sho dan VELROSIER baru saja dianugerahi Dua Bintang MICHELIN di Kyoto. Sementara di Osaka, 193 restoran terpilih, 22 di antaranya baru. Pilihan lengkap Panduan MICHELIN Kyoto Osaka tersedia di situs web Panduan MICHELIN.

Terletak di wilayah Kansai Jepang, Kyoto dan Osaka dapat diakses dari Bandara Kansai dan menawarkan berbagai kuliner yang nikmat bagi para pelancong. Cari tahu lebih lanjut tentang gastronomi Jepang di JNTO.

3) Shinjuku bar Bar Benfiddich Masuk dalam Daftar 50 Bar Terbaik Dunia

Jepang tidak hanya unggul dalam masakan, tetapi juga dalam bartending dan inovasi bar. Ben Fiddich yang berbasis di Shinjuku menempati peringkat ke-48 dalam daftar 50 Bar Terbaik Dunia 2022, dan itu semua berkat pendiri dan bartender Hiroyasu Kayama. Dia menciptakan model bisnis Farm to Bar, menggunakan rempah-rempah yang ditanam di rumah sebagai bahan baku koktail untuk mencapai pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

4) Program “Pertemuan Daging” menampilkan daging sapi Jepang berkualitas tinggi yang berasal dari Prefektur Miyazaki

Semangat tradisional Jepang lainnya adalah shochu, biasanya disuling dari biji-bijian dan sayuran. Kota Miyakonojo, di prefektur Miyazaki di Kyushu, biasanya dikenal sebagai produsen produk daging utama Jepang, tetapi juga merupakan produsen shochu utama negara itu. Turis dan penduduk lokal dapat menikmati makanan tradisional yang biasanya mencakup irisan daging sapi Jepang berkualitas tinggi yang diguyur dengan shochu lokal.

Pemerintah kota telah meluncurkan program “Pertemuan Daging” yang memberikan perincian restoran lokal yang direkomendasikan dan menawarkan paket khusus yang menggabungkan pilihan akomodasi dan bersantap di daerah tersebut. Ini termasuk inisiatif “Wisata Daging & Sakagura” yang ditujukan, katanya, untuk “mereka yang menyukai daging dan shochu, serta bir rumahan dan anggur Jepang.”

5) Forum Global UNWTO ke-7 akan diselenggarakan di Nara, Jepang

Acara tingkat internasional juga dilanjutkan di Jepang. Dengan upaya memajukan inovasi di sektor pariwisata, UNWTO World Forum ke-7 bertema ‘Gastronomi Tourism for People and Planet: Innovate, Empower and Preserve’ akan diselenggarakan di Nara, Jepang pada tanggal 12 hingga 15 Desember 2022. Acara ini diselenggarakan oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), Pusat Kuliner Basque (BCC), Badan Pariwisata Jepang, dan Pemerintah Prefektur Nara.

Forum ini akan berfokus pada bagaimana mempromosikan pemberdayaan perempuan dan menumbuhkan talenta muda melalui perencanaan wisata makanan, mempromosikan pertukaran budaya, meningkatkan nilai produksi makanan dan tujuan wisata, mempromosikan merek lokal melalui wisata makanan, dan meningkatkan kesadaran untuk mengurangi limbah makanan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi UNWTO.