NEW YORK, AMERIKA SERIKAT – Media OutReach – 30 Peraih Nobel yang teridir dari berbagai tokoh ilmuwan pemenang Nobel di bidang Kedokteran, Kimia, Fisika, Ekonomi dan Sastra dan beberapa Pemenang Nobel Perdamaian menuntut Pemerintah Amerika Serikat untuk membebaskan Steven Donziger, pengacara, sekaligus aktivis hak asasi manusia dari tahanan rumah, pada 16 April 2020 lalu.

Steven Donziger telah membantu masyarakat yang tinggal di hutan hujan Amazon memenangkan keputusan penting melawan Chevron karena dinilai telah mencemari hutan Amazon di Ekuador. Karena itu, sebagai balasan, Chevron melakukan kampanye balas dendam brutal yang ditujukan kepadanya. Aktivis ini telah berada di bawah tahanan rumah selama lebih dari 250 hari di New York City, sebagian karena menolak untuk menyerahkan file kasus yang sangat rahasia dan menolak untuk mengikuti saluran pelanggan dengan Chevron. Ini dianggap sebagai penjara terlama dengan tuduhan penghinaan bagi seorang pengacara dalam sejarah Amerika.

Diantara mereka yang meminta pembebasan Steven Donziger, yaitu Jody Williams, Pemenang Nobel Perdamaian pada tahun 1997. Alec Baldwin, aktor film Hollywood terkenal. Roger Waters, musisi terkenal Inggris, penyanyi dan produser musik. Pengacara dari Steven Donziger. Paul Paz y Miño, Amazon Watch dan Ginger Cassady, Rainforest Action Network.

Ditahannya Steven Donziger bermula pada tahun 2011 lalu, dimana pengacara HAM ini membantu masyarakat adat dan komunitas lokal di Ekuador memenangkan tuntuan 9,5 miliar USD dalam gugatan terhadap Chevron karena menyebabkan Polusi lingkungan di hutan hujan Amazon, tempat perusahaan beroperasi sebagai Texaco (kemudian anak perusahaan Chevron) dari tahun 1964 hingga 1992.

Chevron diketahui sengaja membuang lebih dari 16 miliar galon ke lingkungan (setara dengan lebih dari 60,56 miliar liter) air limbah beracun, menuangkan sekitar 17 juta galon (lebih dari 64,35 juta liter) minyak dan limbah beracun di 916 lubang. Chevron telah mengakui polusi yang disengaja sebagai langkah penghematan biaya.

Pada tahun 1994, Amazon Protection Front dibentuk untuk menyatukan semua organisasi dan orang untuk menuntut Chevron. Gugatan itu diprakarsai oleh pengacara Steve Donziger di New York dan pengacara Pablo Fajardo di Ekuador, menuntut Chevron gaanti rugi senilai 27 miliar USD sebagai kompensasi. Putusan akhir adalah bahwa Chevron harus membayar 9,5 miliar USD.

Steven Donziger telah menjadi tahanan rumah tanpa batas di New York sejak Agustus 2019, di bawah serangan hukum Chevron dan firma hukum swasta Seward & Kissel (ditunjuk untuk menuntutnya).

Firma hukum Seward & Kissel memiliki hubungan yang kuat dengan industri minyak dan gas, baru-baru ini mereka mengakui bahwa Chevron adalah salah satu dari klien mereka. Serangan hukum Chevron diduga untuk mencoreng Steven Donziger, mencegah warga Ekuador untuk mendapatkan keadilan dan mengancam pengacara dan pendukung HAM yang berani melawan industri bahan bakar fosil.

Saat ini, 30 ilmuwan pemenang Hadiah Nobel, aktivis politik telah bergabung dengan Rainforest Action Network, Global Witness, Amazon Watch dan banyak LSM lainnya, ditambah Alec Baldwin dan Roger Waters, dalam mendukung pembebasan salah satu orang yang sangat aktif untuk melindungi bumi dari polusi. Termasuk Masyarakat adat, beberapa masih hidup dalam isolasi sukarela dan masyarakat pedesaan di bawah ancaman Amazon dari pengembangan industri skala besar, terutama kebijakan dan kegiatan yang terkait dengan industri ekstraktif seperti minyak dan pertambangan.