SINGAPURA – Media OutReach – NTUC LearningHub merilis beberapa temuan penting dari Laporan Pekerjaan dan Keterampilan yang baru-baru ini dilakukan. Temuan itu mengungkapkan, ketika perusahaan terus mempercepat digitalisasi, 4 dari 5 (81%) karyawan mengatakan bahwa mereka khawatir tentang dampak digitalisasi pada pekerjaan dan peran di industri masing-masing.

Karyawan mengungkapkan bahwa perhatian utama mereka tentang digitalisasi di tempat kerja adalah ‘kebutuhan untuk mempelajari skill baru agar tetap relevan’ (46%). Hal ini disusul oleh ketakutan ‘tidak mampu beradaptasi dengan skill baru dan kompleks’ (40%) dan ‘digantikan karena kurangnya keterampilan’ (31%).

NTUC LearningHub menssurvei dari 650 profesional yang bekerja dari Singapura pada Desember 2021, termasuk perusahaan dan karyawan, untuk mengungkap perspektif ganda tentang pasar kerja saat ini, pekerjaan dan keterampilan yang muncul, serta lanskap pelatihan.

Sebagian besar karyawan (93%) berpendapat bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan mereka agar tetap relevan dan kompetitif dalam peran mereka saat ini. Tiga alasan teratas yang dikutip oleh karyawan untuk peningkatan keterampilan adalah untuk memiliki ‘peluang kemajuan karir yang lebih baik’ (66%), ‘gaji yang lebih baik’ (58%), dan ‘kesesuaian yang lebih baik dengan keahlian yang ada’ (50%).

Di sisi lain, pengusaha yang disurvei mengatakan bahwa dampak utama digitalisasi pada tenaga kerja adalah kebutuhan untuk reskill dan upskill pekerja untuk memenuhi tuntutan keterampilan baru (dipilih 57%). Lalu diikuti oleh ‘karyawan akan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam pekerjaan otomatis/berulang’ (54%), dan ‘karyawan harus mengambil peran campuran, yaitu peran yang memerlukan campuran keahlian yang berbeda’ (54%).

Mengomentari temuan ini, Direktur Teknologi Infokom NTUC LearningHub, Anthony Chew, mengatakan, meskipun karyawan khawatir akan efek digitalisasi pada pekerjaan mereka, sangat menggembirakan bahwa banyak yang melihat pentingnya peningkatan skill agar tetap dapat dipekerjakan dan kompetitif.

“Namun, meskipun khawatir akan digitalisasi dalam tatanan dunia baru, kami mendesak peserta pelatihan untuk memanfaatkan transformasi digital dalam meningkatkan keahlian dan kemampuan kerja mereka. Faktanya, perusahaan melihat digitalisasi sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja sehingga karyawan mereka dapat bekerja bersama dengan solusi digital dan meluangkan waktu mereka untuk pekerjaan yang bernilai lebih tinggi. Secara keseluruhan, pekerja yang mampu beradaptasi dengan baik dengan transformasi digital akan dianggap sebagai aset bagi organisasi tempat mereka bekerja, terlepas dari sektor mana mereka berada, karena keterampilan digital saat ini dapat dengan mudah ditransfer ke berbagai fungsi dan sektor pekerjaan,” jelasnya.

Untuk mengunduh Laporan Pekerjaan dan Keterampilan yang Muncul, kunjungi www.ntuclearninghub.com/emerging-jobs-and-skills-2022. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kursus, pelatihan, dan hibah, hubungi NTUC LearningHub di www.ntuclearninghub.com/.