HONG KONG SAR – Media OutReach – Sebagai salah satu perintis start-up di bidang teknologi kesehatan yang bertujuan untuk mendigitalkan sektor kesehatan Indonesia, Zi.Care bertujuan untuk meringankan masalah yang ada di sistem perawatan kesehatan Indonesia. Kekurangan parah sumber daya medis di Indonesia menimbulkan lebih banyak masalah perawatan kesehatan, yang mengancam untuk melumpuhkan seluruh sistem kesehatan Indonesia.

Diketahui, Rata-rata waktu tunggu pasien di rumah sakit umum minimal 2 jam, yang menunjukkan ketidakefektifan sistem kesehatan Indonesia. Rekam medis kurang layak dan akurat, waktu tunggu yang lama dan prosedur administrasi yang rumit dan berbelit-belit mencerminkan ketidakcukupan dan ketimpangan dalam mengakses layanan kesehatan di negeri ini.

Zi.Care berkeinginan menjadi pemimpin pasar di perusahaan rintisan teknologi medis di Indonesia, yang berfungsi sebagai solusi sederhana untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang mendesak di Indonesia. Melalui adopsi Electronic Medical Records (EMR) dan Electronic Health Records (EHR) berbasis cloud, Zi.Care bertujuan mendigitalkan semua sistem informasi kesehatan, mulai dari manajemen administrasi, dukungan klinis hingga penanganan klaim dan keluhan, serta mengembangkan catatan kesehatan pribadi pasien dan aplikasi paspor kesehatan.

Adposi ini akan memfasilitasi perampingan perawatan kesehatan yang berpusat pada pasien dan meningkatkan manajemen rumah sakit dan meningkatkan pengalaman klaim asuransi kesehatan digital.

Zi.Care telah berdiri sejak 4 tahun yang lalu, dipimpin oleh 3 co-founder, Jessy Abdurrahman, Sanjaya I Mayluddin dan Jodi P. Susanto. Jessy Abdurrahman, sebagai CEO Zi.Care, memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam mendesain Sistem Informasi Rumah Sakit (HIS) untuk 3 rumah sakit terbesar di Indonesia, yaitu RSUP Fatmawati, RSCM dan RSUP Persahabatan. Sementara Sanjaya I Mayluddin, sebagai Manajer Desain Teknologi Informasi, telah mengembangkan sistem untuk perusahaan terkenal seperti Nokia dan Pertamina Hulu Energi selama lebih dari 15 tahun. Jodi P. Susanto, sebagai CSCO dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di pasar modal dan posisi penasihat keuangan di berbagai industri dan perusahaan, termasuk BDO, bank Mandiri dan DBS.

Zi.Care saat ini menerapkan dua model bisnis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Business to Customers (B2B2C), untuk memenuhi semua segmen, tanpa memandang kelas. Model tersebut menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam pilihan harga, sejalan dengan tujuan akhir Zi.Care, yaitu membuat layanannya dapat diakses oleh semua orang.

Zi.Care baru saja menyelesaikan putaran penggalangan dana (didukung oleh Southeast Asia Venture Capital, Iterative VC; perusahaan ventura milik negara, TMI melalui Program Akselerator Perusahaan Telkomsel bernama Tinc; dan salah satu platform pembiayaan berbasis pendapatan terbesar di Asia, Choco Up), dengan jumlah lebih dari USD500.000. Teknologi dan produk Zi.Care telah menarik banyak pakar industri tingkat atas untuk bergabung dengan Dewan Penasihat perusahaan.

Komposisi Dewan Penasihat Zi.Care termasuk JS Chong, Ketua dan CEO Strategy Venture, yang memiliki pengalaman lebih dari 34 tahun di bidang perawatan kesehatan dan modal ventura. Wiji Rahayu, mantan bankir investasi dan pendiri perusahaan ekuitas swasta Sentra Investa Prima (berbasis di Indonesia), dan Profesor Budi Wiweko, dari Universitas Indonesia dan Wakil Presiden Institut Penelitian Medis Indonesia (IMERI) telah bekerja selama bertahun-tahun dalam penerapan Rekam Medis Elektronik (EMR).

Menurut Jodi P. Susanto, Co-Founder dan CSO Zi.Care, efek pandemi semakin menyoroti meningkatnya kebutuhan fasilitas kesehatan untuk mendigitalkan proses. Zi.Care telah terlibat aktif dalam tim tanggap pandemi COVID-19 melalui program tanggung jawab sosial (CSR). Melalui Zi.Care, Dokter swasta, layanan konsultasi telemedicine, rumah sakit dan klinik sekarang dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih baik, membawa data medis ke tingkat berikutnya, dan memfasilitasi akses melalui Pertukaran Informasi, informasi kesehatan dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Kami berkomitmen untuk mendukung penerapan Electronic Medical Record (EMR) dan digitalisasi fasilitas kesehatan di Indonesia, sehingga pasien dapat mengakses layanan yang lebih baik dan lebih cepat melalui platform kami. Kami akan selalu mendukung Pemerintah agar tenaga medisnya dapat menjangkau lebih banyak pasien melalui aplikasi Sehatpedia yang bermitra dengan Kementerian Kesehatan,” kata Jodi P. Susanto, Kamis (19/8/2021).

Pandemi menjadikan Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, sebagai episentrum utama pandemi, dengan lebih dari 3,5 juta kasus hingga saat ini. Zi.Care berfungsi sebagai solusi yang memungkinkan dalam mengurangi inefisiensi sistem perawatan kesehatan di Indonesia. Mengingat inefisiensi sistem perawatan kesehatan saat ini dan meningkatnya permintaan untuk layanan kesehatan dalam menanggapi pandemi COVID-19, Teknologi Zi.Care akan menjadi jembatan dalam mengurangi tekanan pada sistem kesehatan Indonesia.