SINGAPURA – Media OutReach – Sherdar Australia Bio Refinery Pty Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Australia, hari ini mengumumkan rencana untuk membangun fasilitas pemrosesan dan penyimpanan diesel terbarukan di negara tersebut.

Ketika beroperasi penuh, fasilitas ini diperkirakan dapat menghasilkan 500.000 ton per tahun bahan bakar terbarukan dengan emisi karbon lebih rendah daripada bahan bakar fosil konvensional. Hal ini akan memposisikan Australia sebagai salah satu produsen dan eksportir bahan bakar terbarukan utama di dunia, yang mendukung Kebijakan Pemerintah Australia untuk memimpin masa depan yang berkelanjutan.

“Kami sudah tidak sabar ingin memulai proyek ini karena ini akan menjadi peluang besar bagi kami untuk membangun hub di Australia untuk ekspor diesel terbarukan ke bagian lain dunia. Manfaat diesel terbarukan sudah pasti, ini adalah alternatif yang lebih bersih dan berkinerja lebih tinggi daripada diesel minyak bumi, dan ini menegaskan komitmen keberlanjutan kami untuk memproduksi bahan bakar terbarukan dengan dampak yang lebih kecil terhadap lingkungan, dengan Australia sebagai lokasi pilihan. Dengan dukungan pemerintah, kami juga berharap dapat memberikan kontribusi kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal,” kata Amon Aslanov, CEO Transasia Minerals Ltd (salah satu penggerak utama proyek) mengomentari proyek itu.

Meskipun lokasi pastinya belum diumumkan, fasilitas tersebut akan mencakup lebih dari 20 hektar luas lahan dan akan berlokasi dekat dengan infrastruktur pelabuhan yang memadai, karena negara utama pengekspor diesel terbarukan adalah Amerika Serikat dan Eropa untuk memenuhi meningkatnya permintaan bahan bakar terbarukan di kedua wilayah. Sherdar saat ini sedang dalam tahap akhir dari diskusi teknis pemerintah dan menerima persetujuan yang relevan untuk proyek tersebut.

Beberapa pertimbangan dalam menentukan lokasi akhirnya adalah ketersediaan infrastruktur pendukung dan tenaga kerja lokal yang cukup berkualitas. Proyek ini, diperkirakan menelan biaya 600 juta USD, akan mencari untuk mempekerjakan 120 orang untuk operasi pabrik dan akan menciptakan peluang kerja bagi lebih dari 600 orang termasuk pemasok bahan baku dan mereka yang bekerja di bidang logistik.

Fasilitas ini akan mengadopsi Shell Renewable Refining Process yang dapat memasukkan berbagai macam lemak hewani, minyak biji dan lemak limbah sebagai bahan baku untuk menghasilkan bahan bakar terbarukan berkualitas tinggi. Teknologi canggih ini dapat memproses 100% biofeed menjadi diesel terbarukan yang menguntungkan dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan teknologi hydrotreated vegetable oil (HVO) Shell.