BEIJING, CHINA – Media OutReach – Penelitian terbaru yang dirilis oleh Frost & Sullivan, mengungkapkan, permintaan besar dari populasi muda di pasar negara berkembang mendorong pertumbuhan pesat pasar jejaring sosial global dan secara bersamaan mendorong transisi ke aplikasi live video maupun obrolan.

Laporan Frost & Sullivan, berjudul Jejaring Sosial di Pasar Berkembang, menemukan bahwa pasar global sosial live, yang mengacu pada aplikasi jejaring sosial yang berfokus pada live video dan interaksi suara, diprediksi memperlihatkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 26,6%, lebih dari tiga kali lipat dari 19,7 miliar USD pada 2019 menjadi 64,1 miliar USD pada 2024.

Pada periode yang sama, pendapatan media sosial live dari pasar negara berkembang diperkirakan menunjukkan CAGR yang jauh lebih tinggi dari 41,7% menjadi naik dari 1,5 miliar USD pada 2019 menjadi 8,6 miliar USD pada 2024.

Pasar negara berkembang mendorong secara substansial pertumbuhan pasar sosial live

Pasar berkembang di Asia Tenggara, India, Pakistan, Timur Tengah, dan Afrika mendorong proporsi yang semakin besar dari pertumbuhan pasar sosial langsung ini. Populasi muda, pertumbuhan ekonomi yang cepat, dan peluncuran teknologi internet seluler yang canggih berarti pertumbuhan di pasar ini berada di jalur yang jauh melebihi rata-rata global.

“Kami prediksi menemukan pertumbuhan pasar jejaring sosial yang kuat di pasar negara berkembang, namu kami kaget menyaksikan seberapa cepat kontribusi pasar ini meningkat, terutama di ruang sosial live. Proporsi pendapatan sosial langsung global yang timbul dari pasar negara berkembang diperkirakan tumbuh dari 7,6% pada 2019 menjadi 13,4% pada 2024 karena pasar ini menyumbang porsi yang lebih tinggi dari pertumbuhan pasar sosial langsung,” kata Gabriel Lu, Mitra di Frost & Sullivan, Senin (10/5/2021).

Sedangkan angka median usia global pada 2019 adalah 30,9 tahun, Malaysia 30,3 tahun, Indonesia 29,7 tahun, India 28,4 tahun, dan Filipina hanya 25,7 tahun. Basis populasi yang besar dan proporsi yang tinggi dari generasi muda di pasar negara berkembang secara bersama-sama menunjukkan basis pengguna potensial yang sangat besar untuk jejaring sosial. Basis pengguna jejaring sosial gabungan di pasar negara berkembang adalah sekitar 1,6 miliar, yang sekitar 60% lebih besar dari basis pengguna di negara maju (AS dan Eropa Barat).

Profil populasi muda ini dikombinasikan dengan cakupan internet seluler yang masih tidak merata di banyak pasar menunjukkan potensi luar biasa pertumbuhan pasar media sosial, terutama jika dibandingkan dengan pasar negara maju yang relatif matang. Misalnya, Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara saja menyumbang sekitar 67% dari total populasi dunia tanpa akses ke koneksi internet broadband seluler.

Pasar Kencan online meningkat seiring berkembangnya budaya dan teknologi

Pertumbuhan pasar sosial langsung yang pesat tidak hanya dirasakan di segmen live video dan obrolan , tetapi juga mendorong pertumbuhan eksplosif di pasar kencan online. Pasar kencan online bernilai 5,4 miliar USD secara global pada 2019 dan diperkirakan akan menunjukkan CAGR 23,8% untuk mencapai 15,7 miliar USD pada 2024.

Pertumbuhan Pasar kencan online di pasar negara berkembang berada di jalur yang jauh melebihi pasar negara maju. Pasar negara berkembang menyumbang hanya 11,1% dari pendapatan kencan online global pada tahun 2019, tetapi pertumbuhan di atas rata-rata berarti mereka harus menyumbang 18,2% dari pendapatan pada tahun 2024.

“Pengguna di pasar negara berkembang umumnya lebih memilih komunikasi tatap muka daripada pesan teks tradisional, yang masih mendominasi sebagian besar aplikasi kencan pasar berkembang. Misalnya, adat istiadat budaya dan agama di beberapa pasar negara berkembang mungkin tidak menyukai kencan tatap muka, mengarahkan kaum muda untuk terlibat dalam hubungan yang sebagian besar atau seluruhnya dilakukan melalui obrolan video dan suara,” pungas Gabriel.

Pemain aplikasi kencan online utama, Termasuk Tinder, Badoo, Happn, Lamour, dan Azar.

Penggerak permintaan yang kuat menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar negara berkembang Karena pengguna muda semakin menuntut jejaring sosial langsung berbasis video atau suara, faktor sosial dan ekonomi menunjukkan bahwa pasar negara berkembang akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar jejaring sosial global.

Faktor-faktor tersebut diantaranya populasi muda, pertumbuhan ekonomi yang cepat, peningkatan penetrasi internet, peningkatan teknologi internet seluler, dan meningkatnya kesediaan untuk membayar layanan online.